Bareksa.com - Menjelang Pemilu 2024, pasar masih dipenuhi ketidakpastian terkait siapakah yang akan memenangkan kursi Presiden, apakah partai pengusung juga memenangkan kursi mayoritas di DPR dan program kerja apa yang akan diusung 5 tahun mendatang. Di kondisi seperti ini, ada baiknya investor melakukan diversifikasi pada aset investasi yang likuid seperti reksadana pasar uang.
Selain karena memiliki keunggulan likuiditas, Reksa Dana Pasar Uang masih diuntungkan dari keputusan Bank Sentral AS pada 1 Februari lalu yang mengindikasikan belum akan memangkas suku bunga di bulan Maret. Artinya, suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama.
Beli Reksadana Pasar Uang, Klik di Sini
Hal tersebut tentu akan mempengaruhi keputusan Bank Indonesia yang diperkirakan juga tetap menahan BI Rate di level 6%, setidaknya hingga akhir kuartal 2 2024. Oleh karena itu, investor dapat melakukan diversifikasi pada Reksa Dana Pasar Uang di Bareksa berikut.
Reksa Dana Pasar Uang | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Bulan | 1 Tahun | ||
Capital Money Market Fund | Rp 737 Miliar | 0,51% | 5,47% |
Mega Dana Kas | Rp 341 Miliar | 0,48% | 5,04% |
Shinhan Money Market Fund | Rp 449 Miliar | 0,44% | 5,10% |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Rp 759 Miliar | 0,47% | 4,84% |
STAR Money Market Kelas Utama | Rp 69 Miliar | 0,45% | 4,77% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Return NAV per 31 Jan 2024
Di lain sisi, jika pemilu berjalan lancar dan ketidakpastian mereda, investor dapat mempertimbangkan investasi di aset yang dapat menghasilkan kinerja lebih optimal tahun ini seperti Reksa Dana Saham/Indeks maupun Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Jika dilihat pada tabel berikut, dalam 12 tahun terakhir selama bulan Februari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu mencetak kinerja positif kecuali di tahun yang terjadi kejadian abnormal seperti perang dagang dan pandemi COVID19. Rata-rata kinerja IHSG selama bulan Februari sebesar 2,7% (di luar masa pandemi pada 2020).
Sumber: Tim Analis Bareksa
Sehingga, jika risiko domestik mereda, IHSG berpotensi mempertahankan imbal hasil yang baik di bulan Februari dan bahkan berlanjut hingga Maret 2024. Berikut beberapa Reksa Dana Saham dan Indeks yang dapat dicermati investor.
Reksa Dana Saham & Indeks | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Bulan | 1 Tahun | ||
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Rp 338 Miliar | 0,86% | 7,00% |
Batavia Dana Saham | Rp 2 Triliun | 1,37% | 5,03% |
BNP Paribas IDX30 Growth | Rp 131 Miliar | 1,59% | 8,56% |
Avrist Indeks LQ45 | Rp 555 Miliar | 0,59% | 7,13% |
BNP Paribas SRI KEHATI | Rp 3,2 Triliun | 1,43% | 9,91% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Return NAV per 31 Jan 2024
Selain itu, saat ini reksadana pendapatan tetap terutama yang berbasis obligasi korporasi juga masih mencetak kinerja yang cukup stabil dalam setahun terakhir, didukung sentimen pemangkasan suku bunga tahun ini yang akan berdampak positif terhadap pasar obligasi keseluruhan.
Untuk itu, Bareksa juga menyediakan Top 5 produk Reksa Dana Obligasi Korporasi yang termasuk ke dalam produk eksklusif Bareksa seperti berikut.
Reksa Dana Obligasi Korporasi | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Bulan | 1 Tahun | ||
Rp 591 Miliar | 0,60% | 6,63% | |
Rp 3,18 Triliun | 0,51% | 6,64% | |
Rp 1,59 Triliun | 0,55% | 6,60% | |
Rp 3,3 Triliun | 0,50% | 5,45% | |
Rp 10 Miliar | 0,65% | 1,73% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Return NAV per 31 Jan 2024
Perlu diingat kembali, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
Investasi Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Sigma Kinasih/Christian Halim/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana